Oleh: Anggina Dewi Lestari*
Distribusi sembako dan paket keluarga yang makin merata hingga pelosok Sumatera menjadi gambaran nyata kehadiran negara yang bekerja secara terencana, terukur, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. Dalam situasi bencana hidrometeorologiyang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, pemerintah menunjukkan komitmen kuat untuk memastikan seluruh warga, termasuk yang tinggal di wilayah terpencil dan sulit dijangkau, tetap memperoleh akses terhadap kebutuhan dasar. Pemerataan distribusi ini bukan hanya soal logistik, melainkan wujud konkret keadilan sosial dan perlindungan negara terhadap seluruh rakyatnya tanpa kecuali.
Kesiapan pangan nasional yang dikelola oleh Perum Bulog menjadi fondasi pentingkeberhasilan distribusi sembako di Sumatera. Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan bahwa stok beras di wilayah Sumatera berada dalam kondisi aman dan mencukupi, bahkan disiapkan melebihi kebutuhan awal yang diajukan pemerintah daerah. Pendekatan ini mencerminkan kebijakan antisipatif yang berpihak pada kepastian pasokan pangan, sehingga masyarakat terdampak bencana tidak perlukhawatir akan ketersediaan beras dan bahan pangan pokok. Dengan cadangan yang kuat, distribusi dapat dilakukan secara berkelanjutan hingga ke pelosok.
Pemerataan distribusi sembako tidak dapat dilepaskan dari sinergi lintas sektor yang semakin solid. Kolaborasi antara Bulog, TNI, Polri, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana memastikan bantuan dapat menjangkau wilayah dengan tantangan geografis yang beragam. Penggunaan berbagai moda transportasi, baik darat, laut, maupun udara, memperlihatkan fleksibilitas negara dalam menjawab kondisi lapangan. Bantuan beras dan paket keluarga tetap dapat tiba di desa-desa terpencil, pulau-pulau kecil, serta kawasan pegunungan, sehingga tidak ada masyarakat yang terisolasi dari perhatian pemerintah.
Di sisi perlindungan sosial, Kementerian Sosial berperan besar dalam memastikan paket keluarga dan bantuan pendukung lainnya tersalurkan secara merata dan tepat sasaran. Menteri Sosial Saifullah Yusuf memastikan bahwa distribusi bantuan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari logistik, layanan dapur umum, hingga pendampingan bagiwarga terdampak. Pengoperasian dapur umum di puluhan titik di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menjadi bukti kehadiran negara dalam memenuhi kebutuhan pangan harian penyintas. Dengan kapasitas puluhan ribu porsi makanan setiap hari, pemerintah menjamin bahwa kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi secara konsisten.
Keberadaan personel Taruna Siaga Bencana di lapangan semakin memperkuatefektivitas distribusi sembako dan paket keluarga. Para personel ini tidak hanya membantu pengelolaan dapur umum, tetapi juga memastikan bantuan sampai langsung kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk kelompok rentan seperti lansia, balita, ibu hamil, dan penyandang disabilitas. Pendekatan ini menunjukkan bahwa pemerataan distribusi tidak dilakukan secara seragam semata, melainkan memperhatikan kondisi sosial dan kebutuhan spesifik di setiap wilayah terdampak.
Dari sisi skala dukungan, pemerintah menunjukkan keseriusan melalui alokasi anggaran yang besar dan berkelanjutan. Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono menyampaikanbahwa total nilai bantuan tanggap darurat bencana di wilayah Sumatera telah mencapai lebih dari seratus miliar rupiah. Bantuan tersebut mencakup sembako, paket keluarga, layanan dapur umum, serta santunan bagi keluarga korban. Besarnya nilai bantuan ini mencerminkan komitmen negara dalam memastikan masyarakat tidak hanya bertahan di masa darurat, tetapi juga memiliki dasar yang kuat untuk memulai pemulihan.
Kecepatan dan pemerataan distribusi juga ditopang oleh sistem data yang semakin akurat dan terintegrasi. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi KebencanaanBNPB Abdul Muhari menjelaskan bahwa laju distribusi logistik di berbagai poskoberjalan tinggi dan terkendali. Prinsip distribusi cepat diterapkan agar bantuan segera dimanfaatkan oleh masyarakat. Pendataan by name by address memperkuat akuntabilitas sekaligus memastikan sembako dan paket keluarga benar-benar diterima oleh warga yang berhak.
Tidak berhenti pada fase tanggap darurat, pemerintah juga mempersiapkan langkah pemulihan yang terstruktur. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menyampaikanbahwa pemerintah telah menyusun skema bantuan hunian bagi warga terdampak, termasuk dukungan perbaikan rumah dan penyediaan hunian sementara maupun hunian tetap. Skema ini dilengkapi dengan bantuan perabotan rumah tangga, pemulihan ekonomi keluarga, serta dukungan kebutuhan dasar lainnya. Pendekatan terpadu ini memperlihatkan kesinambungan kebijakan dari distribusi sembako hinggapemulihan kehidupan masyarakat.
Distribusi sembako dan paket keluarga yang makin merata ke pelosok Sumatera pada akhirnya menjadi simbol keberhasilan koordinasi nasional dalam menghadapi bencana. Negara hadir tidak hanya melalui pernyataan kebijakan, tetapi melalui kerja nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat di lapangan. Pemerataan bantuan ini memperkuat rasa keadilan sosial, menumbuhkan optimisme di tengah bencana, serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah. Dengan sinergi yang kuat antarinstansi dankomitmen yang berkelanjutan, distribusi sembako di Sumatera menjadi contoh nyata bagaimana solidaritas nasional diwujudkan secara konkret, menyeluruh, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
*Penulis merupakan Analis Kebijakan Sosial
