Antisipasi Lonjakan Kendaraan, Pemerintah Atur Jalur Mudik Nataru 2025

Oleh: Raynaldi Baskara )*

Menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru (Nataru) 2025, pemerintah telah mempersiapkan berbagai langkah strategis untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan dan memastikan kelancaran arus mudik. Kementerian Perhubungan bersama Korlantas Polri dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan kebijakan ini, yang tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB). Melalui SKB tersebut, berbagai pengaturan lalu lintas telah dirancang, termasuk penerapan sistem satu arah (one way) dan contra flow di beberapa ruas jalan utama.

Menurut Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Ahmad Yani, langkah ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat yang melakukan perjalanan. Ia menjelaskan bahwa sistem oneway akan diterapkan berdasarkan kebutuhan situasional, sementara contra flow akan berlaku pada ruas jalan tertentu dengan jadwal yang telah diatur secara rinci.

Di jalur tol Jakarta-Cikampek, misalnya, contra flow akan diberlakukan pada KM 47 hingga KM 70 pada tanggal-tanggal tertentu di akhir Desember, yaitu pada tanggal 21 hingga 29 Desember 2024 dan puncak arus balik 1 Januari 2025.

Sementara itu, arah Jakarta juga akan mengalami pengaturan serupa untuk memastikan arus balik berjalan lancar. Pengaturan ini telah dirancang dengan cermat berdasarkan evaluasi lalu lintas dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga diharapkan dapat mengurai kemacetan di titik-titik rawan.Langkah ini bertujuan untuk mengurai potensi kemacetan, terutama di jalur-jalur yang kerap menjadi titik penting saat arus mudik dan balik.

Lalu, Ahmad menjelaskan bahwa penerapan sistem satu arah atau one way akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi. Sistem ini diterapkan berdasarkan kebutuhan kondisi lalu lintas setiap jam, indikator rekayasa lalu lintas, evaluasi, serta berbagai pertimbangan lainnya yang berada dalam kewenangan diskresi kepolisian.

Selain itu, dalam Surat Keputusan Bersama disebutkan bahwa selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025, proyek konstruksi di sekitar ruang manfaat jalan dihentikan sementara, mulai 18 Desember 2024 pukul 00.00 waktu setempat hingga 5 Januari 2025 pukul 24.00 waktu setempat.

Kebijakan pengaturan lalu lintas tersebut dapat dievaluasi waktu berlakunya oleh kepolisian dan, jika terjadi perubahan arus lalu lintas secara situasional, manajemen operasional dapat dilakukan berdasarkan diskresi petugas kepolisian.

Ahmad Yani juga menekankan pentingnya kerja sama antara kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam memastikan kelancaran arus mudik. Pengaturan seperti kantong parkir, buffer zone di akses pelabuhan, dan delaying system di area penyeberangan menjadi bagian integral dari strategi pemerintah dalam mengantisipasi penumpukan kendaraan.

Terakhir, Ahmad menggarisbawahi bahwa kelancaran perjalanan masyarakat tidak terlepas dari peran aktif aparat di lapangan, yang akan terus memantau dan mengevaluasi situasi untuk memberikan solusi terbaik secara real-time.

Di sisi lain, Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menyampaikan bahwa kesiapan infrastruktur transportasi menjadi salah satu fokus utama pemerintah pada Nataru tahun ini. Dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Dudy menegaskan bahwa evaluasi dan survei telah dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh moda transportasi siap melayani masyarakat menjelang Nataru.

Dudy menyoroti penyediaan lebih dari 32 ribu unit bus, 764 kapal laut, 2.683 rangkaian kereta api, dan 417-unit pesawat, yang semuanya telah disiapkan untuk menghadapi lonjakan jumlah penumpang. Menhub juga menambahkan bahwa pemerintah telah mempersiapkan protokol mitigasi bencana, termasuk penanganan dampak cuaca ekstrem yang berpotensi mengganggu perjalanan.

Lalu, Korlantas Polri juga memiliki peran penting dalam pengawasan dan pengendalian lalu lintas selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru. Kebijakan seperti penghentian sementara proyek konstruksi di sekitar jalan raya juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meminimalkan gangguan di jalur utama.

Diskresi petugas kepolisian akan diterapkan untuk mengelola perubahan situasional, terutama pada puncak arus mudik dan balik. Dengan pendekatan ini, diharapkan masyarakat dapat menikmati perjalanan yang lebih aman dan lancar.

Untuk mendukung pelaksanaan kebijakan ini, pemerintah juga mengaktifkan program mudik gratis yang kembali diadakan tahun ini. Program ini tidak hanya mengurangi kepadatan di jalan raya, tetapi juga membantu menekan risiko kecelakaan, khususnya bagi pengendara sepeda motor.

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah menyediakan rute-rute mudik ke kota-kota utama di Jawa dengan total kapasitas lebih dari 38 ribu penumpang dan 2.320 kendaraan. Selain itu, Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan Perhubungan Laut juga berpartisipasi dengan menyediakan layanan mudik gratis melalui moda kereta api dan kapal laut, yang diperkirakan akan melayani puluhan ribu penumpang selama libur akhir tahun ini.

Keseriusan pemerintah juga tercermin dalam kesiapan sektor kereta api. VP Public Relations PT KAI, Anne Purba, mengungkapkan bahwa perusahaan telah menyiapkan lebih dari 40 ribu perjalanan kereta api selama periode ini, termasuk kereta tambahan untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat.

Selain itu, KAI juga telah menyiapkan ratusan tenaga tambahan untuk menjaga operasional tetap berjalan lancar, termasuk personel yang akan bertugas di area rawan kemacetan dan jalur perlintasan sebidang. Pemerintah berharap, dengan berbagai persiapan ini, masyarakat dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan efisien.

Secara keseluruhan, langkah-langkah yang diambil pemerintah mencerminkan komitmen yang kuat untuk meningkatkan kualitas pelayanan selama masa libur Natal dan Tahun Baru. Melalui koordinasi yang solid antara semua pihak, masyarakat diharapkan dapat merasakan manfaat nyata dari kebijakan ini. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan lalu lintas dan mengikuti arahan petugas di lapangan demi tercapainya kelancaran dan keselamatan bersama.

)* Penulis adalah kontributor Jendela Baca Institute

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *