Oleh : Robby Alamsyah )*
Dalam upaya memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi yang diperhitungkan di kancah global, pemerintah melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) terus mengintensifkan diplomasi investasi dengan berbagai negara mitra. Langkah strategis ini bukan hanya mencerminkan semangat ekspansi dan modernisasi dalam pengelolaan kekayaan negara, tetapi juga menjadi bukti konkret dari transformasi visi Indonesia menuju kemandirian ekonomi dan kemakmuran nasional.
Komitmen Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam menjalin kemitraan strategis dengan berbagai negara menjadi fondasi penting dari langkah-langkah proaktif Danantara. Dalam kunjungan kenegaraan ke Thailand, Presiden Prabowo menegaskan bahwa kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi. Komitmen tersebut dituangkan dalam perjanjian peningkatan hubungan menjadi kemitraan strategis, yang mencakup penjajakan kesepakatan melalui lembaga investasi masing-masing, termasuk Danantara.
Kolaborasi lintas batas ini menandai era baru diplomasi ekonomi Indonesia. Bukan hanya memperkuat kerja sama bilateral, tetapi juga mendorong terwujudnya ekosistem investasi yang solid, inklusif, dan berkelanjutan. Penekanan pada sinergi antar-lembaga investasi negara merupakan strategi cerdas untuk memaksimalkan nilai tambah aset negara dan menciptakan aliran modal yang sehat ke sektor-sektor produktif.
Sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia, Danantara Indonesia bergerak cepat memanfaatkan momentum global. Salah satu langkah nyata adalah kemitraan strategis dengan Future Fund Australia, lembaga pengelola dana negara Australia yang telah lama dikenal sebagai pemain utama dalam manajemen investasi institusional. Kerja sama ini semakin diperkuat dengan dukungan Future Fund terhadap keanggotaan Danantara dalam International Forum of Sovereign Wealth Funds (IFSWF), organisasi yang menjadi wadah bagi SWF di seluruh dunia untuk menjalin kolaborasi dan pertukaran pengetahuan.
CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menyambut baik dukungan tersebut dan menyatakan bahwa keanggotaan dalam IFSWF merupakan langkah krusial untuk memperkuat posisi Danantara sebagai mitra investasi global yang kredibel. Keanggotaan ini membuka pintu bagi Danantara untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek strategis global, sekaligus memperluas jejaring dengan lembaga-lembaga keuangan terkemuka di dunia. Hal ini selaras dengan mandat Danantara untuk menjadi katalis pembangunan ekonomi nasional yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi masa depan.
Langkah Danantara ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi tujuan investasi, tetapi juga siap menjadi investor aktif yang memainkan peran dalam pembangunan global. Danantara bukan hanya pengelola dana, tetapi aktor utama dalam diplomasi ekonomi yang memiliki visi jauh ke depan, yaitu menjadikan Indonesia sebagai simpul penting dalam peta keuangan global.
Sementara itu, Chief Investment Officer Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, menyampaikan bahwa misi Danantara adalah membangun konektivitas global yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, pertemuan dengan sejumlah tokoh keuangan terkemuka dunia seperti mantan Menteri Keuangan Amerika Serikat, Steven Mnuchin, dan investor institusional ternama Scott Bessent, bukan sekadar ajang diplomasi, tetapi merupakan fondasi kerja sama konkret untuk masa depan.
Pandu menekankan bahwa pendekatan diplomasi investasi yang diusung Danantara bukan hanya agresif, tetapi juga cermat dan berakar pada kepentingan nasional. Dengan menjalin hubungan strategis dengan tokoh-tokoh keuangan dunia, Danantara sedang membangun jembatan yang menghubungkan potensi besar Indonesia dengan sumber daya global. Ini merupakan kelanjutan dari transformasi pengelolaan kekayaan negara yang kini makin proaktif dan berorientasi global.
Langkah-langkah strategis Danantara sangat sejalan dengan misi besar pemerintah dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan aset negara dan memperkuat daya saing Indonesia di sektor-sektor strategis, seperti infrastruktur, energi hijau, manufaktur berteknologi tinggi, hingga digitalisasi ekonomi. Dengan memanfaatkan keahlian global, akses pasar internasional, dan tata kelola yang transparan, Danantara memiliki peluang besar untuk menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata.
Bagi Indonesia, keberhasilan Danantara bukan hanya akan berdampak pada peningkatan kinerja fiskal atau neraca investasi semata. Lebih dari itu, hasil dari optimalisasi aset negara ini akan berkontribusi langsung pada pembiayaan pembangunan nasional, termasuk sektor-sektor vital seperti pendidikan, kesehatan, dan pengurangan kemiskinan.
Investasi yang dikelola dengan prinsip kehati-hatian dan berbasis pada nilai strategis jangka panjang akan menjamin keberlanjutan ekonomi, sekaligus menciptakan nilai tambah bagi generasi mendatang. Danantara sedang menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu mengelola kekayaan negaranya dengan integritas, efisiensi, dan visi global.
Momentum kebangkitan ekonomi nasional melalui diplomasi investasi seperti yang dilakukan Danantara perlu mendapat dukungan penuh dari seluruh elemen bangsa. Masyarakat Indonesia perlu memahami bahwa penguatan lembaga seperti Danantara bukan sekadar proyek elit keuangan, tetapi bagian integral dari strategi nasional dalam menciptakan kemakmuran yang merata dan berkelanjutan. Dengan mendukung langkah-langkah Danantara dalam memperkuat efisiensi aset negara dan menjalin kerja sama strategis global, maka masyarakat ikut serta dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih tangguh dan berdaya saing tinggi.
)* Penulis adalah Pengamat Ekonomi Makro dan Investasi.
[edRW]