Oleh: Alexander Royce*)
Perayaan malam Tahun Baru selalu menjadi momen yang dinanti masyarakat di berbagai daerah. Aktivitas publik meningkat tajam, pusat keramaian dipadati warga, dan mobilitas antar daerah melonjak signifikan. Dalam konteks inilah, kehadiran negara melalui pengamanan terpadu menjadi faktor krusial untuk memastikan transisi tahun berjalan aman, tertib, dan kondusif. Situasi malam pergantian tahun kali ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah dalam mengelola keamanan publik patut diapresiasi, karena secara umum perayaan berlangsung tanpa gangguan berarti.
Kondisi tersebut tidak terlepas dari perencanaan matang dan koordinasi lintas sektor yang dilakukan jauh hari sebelumnya. Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah, TNI, Polri, serta unsur pendukung lainnya membangun pola pengamanan terintegrasi yang adaptif terhadap potensi ancaman dan dinamika lapangan. Pendekatan ini terbukti mampu meminimalkan risiko gangguan keamanan, sekaligus menjaga ruang publik tetap aman dan ramah bagi masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago dalam berbagai kesempatan menegaskan pentingnya pengamanan terpadu yang antisipatif dan humanis dalam menghadapi periode Natal dan Tahun Baru. Ia memandang pengamanan bukan sekadar soal kehadiran aparat, melainkan bagaimana negara hadir dengan cara yang menenangkan, melindungi, dan memberi rasa aman tanpa menimbulkan ketegangan di tengah masyarakat. Menurutnya, sinergi antarinstansi menjadi kunci agar setiap potensi kerawanan dapat dideteksi dan ditangani sejak dini, mulai dari isu lalu lintas, kerumunan massa, hingga ancaman keamanan nonkonvensional.
Pendekatan humanis yang ditekankan Menko Polkam tersebut tercermin dalam pelaksanaan di lapangan. Aparat keamanan tidak hanya fokus pada aspek penegakan hukum, tetapi juga mengedepankan pelayanan publik, pengaturan arus lalu lintas, serta komunikasi persuasif dengan warga. Hasilnya, masyarakat dapat merayakan malam pergantian tahun dengan rasa aman, tanpa kekhawatiran berlebihan terhadap gangguan keamanan.
Pandangan senada disampaikan analis intelijen, pertahanan, dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro yang menilai pengamanan terpadu pada momentum Tahun Baru merupakan wujud konkret komitmen negara dalam melindungi warganya. Ia melihat keberhasilan pengamanan kali ini sebagai buah dari pembelajaran panjang aparat keamanan dalam mengelola agenda nasional yang melibatkan mobilitas massa besar. Menurutnya, konsistensi pemerintah dalam memperkuat koordinasi dan meningkatkan kesiapsiagaan aparat menjadi fondasi penting bagi stabilitas keamanan nasional.
Ngasiman juga menyoroti bahwa stabilitas keamanan pada malam Tahun Baru bukan hanya berdampak pada rasa aman sesaat, tetapi memiliki efek berantai terhadap kepercayaan publik. Ketika masyarakat merasakan langsung kehadiran negara yang bekerja efektif dan profesional, kepercayaan terhadap institusi pemerintah akan semakin menguat. Hal ini penting, terutama dalam menjaga optimisme sosial dan stabilitas nasional di tengah tantangan global yang masih dinamis.
Dari perspektif aparat keamanan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam pernyataan terbarunya menekankan bahwa pengamanan malam Tahun Baru merupakan bagian dari komitmen Polri untuk memastikan setiap kegiatan masyarakat berlangsung aman dan tertib. Ia menyampaikan bahwa Polri bersama TNI dan pemerintah daerah mengedepankan langkah preventif, patroli intensif, serta penguatan pengamanan di titik-titik strategis. Pendekatan ini dilakukan agar potensi gangguan dapat dicegah sebelum berkembang menjadi masalah serius.
Kapolri juga menegaskan bahwa keberhasilan pengamanan tidak bisa dilepaskan dari dukungan masyarakat. Kesadaran warga untuk mematuhi aturan, menjaga ketertiban, dan bekerja sama dengan aparat menjadi faktor penting dalam menciptakan situasi yang kondusif. Sinergi antara aparat dan masyarakat inilah yang membuat perayaan malam Tahun Baru dapat berlangsung dengan aman dan penuh kebersamaan.
Informasi dari berbagai daerah menunjukkan bahwa secara umum perayaan malam Tahun Baru berlangsung tertib. Arus lalu lintas terpantau lancar dengan pengaturan yang efektif, pusat keramaian dapat dikendalikan, dan tidak terjadi insiden besar yang mengganggu stabilitas keamanan. Capaian ini menunjukkan bahwa strategi pengamanan terpadu yang dirancang pemerintah berjalan sesuai harapan dan mampu menjawab tantangan di lapangan.
Lebih dari sekadar pengamanan teknis, keberhasilan ini mencerminkan kapasitas negara dalam mengelola ruang publik secara inklusif dan bertanggung jawab. Pemerintah tidak hanya hadir sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai fasilitator kebahagiaan masyarakat dalam merayakan momen penting secara aman dan bermartabat. Ini menjadi pesan kuat bahwa stabilitas keamanan tetap menjadi prioritas utama dalam setiap agenda nasional.
Ke depan, pengalaman pengamanan malam Tahun Baru ini dapat menjadi modal berharga untuk penyelenggaraan agenda besar lainnya. Dengan terus memperkuat koordinasi, meningkatkan profesionalisme aparat, serta menjaga pendekatan humanis, pemerintah menunjukkan keseriusannya dalam melindungi seluruh warga negara. Perayaan yang aman dan tertib menjadi bukti nyata bahwa kehadiran negara bekerja efektif, sekaligus menegaskan komitmen pemerintah untuk terus menjaga stabilitas, keamanan, dan rasa aman bagi masyarakat Indonesia.
*) Penulis merupakan Pengamat Sosial
