Jakarta – Menjelang pergantian tahun, pemerintah Indonesia memastikan ketersediaan pangan tetap aman dan terkendali, mengatasi kekhawatiran masyarakat terkait potensi gejolak harga yang kerap terjadi di akhir tahun. Stok pangan strategis tercatat dalam kondisi sangat aman, dengan surplus signifikan pada sejumlah komoditas utama.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa langkah antisipatif telah disiapkan untuk menjaga stabilitas pasokan pangan, terutama pada komoditas yang permintaannya tinggi saat libur Natal dan Tahun Baru. Amran menjelaskan, stok beras nasional diperkirakan mencapai 3,53 juta ton hingga akhir tahun 2025, angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Angka ini menjadi penopang utama kestabilan pangan dan memastikan ketersediaan beras dengan harga terjangkau.
Selain beras, komoditas lainnya, seperti minyak goreng dan telur, juga dipastikan aman dan pasokannya mencukupi. Pemerintah terus mengawasi distribusi pangan ini untuk mencegah kenaikan harga yang tidak wajar, terutama pada barang yang sudah ditetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET), seperti minyak goreng. “Kami akan terus mengawal distribusi dan pengendalian harga pangan di seluruh Indonesia,” ujar Amran.
Meski demikian, pemerintah mengakui adanya fluktuasi harga pada komoditas hortikultura, terutama cabai, yang dipengaruhi oleh cuaca ekstrem. Namun, Amran menegaskan bahwa lonjakan harga cabai tidak akan memengaruhi kestabilan pangan secara keseluruhan, karena komoditas lainnya, terutama yang mengalami surplus, tetap terjaga.
Pernyataan serupa disampaikan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang mengonfirmasi pasokan beras tetap aman meskipun permintaan meningkat selama libur Nataru. Zulkifli menyebutkan Indonesia mencatatkan surplus beras sebesar 4,7 juta ton pada 2025, yang memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Pemerintah optimistis harga dan pasokan pangan akan tetap stabil hingga perayaan Idulfitri tahun depan,” tegasnya.
Pengawasan distribusi pangan juga dilakukan oleh Perum Bulog. Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, melakukan sidak di beberapa pasar Jawa Barat untuk memastikan harga sembako stabil dan sesuai HET. Hasil pemantauan menunjukkan harga beras dan minyak goreng terjaga di bawah HET.
“Berdasarkan hasil pemantauan kami di sejumlah pasar di Jawa Barat terpantau harga beras medium dengan HET Rp13.500 per kilogram dijual rata-rata di bawah itu, sementara beras premium dengan HET Rp14.900 per kilogram dijual rata-rata Rp14.500 per kilogram. Selanjutnya Minyakita juga terpantau dijual sesuai HET sebesar Rp15.700,” ujar Rizal.
Dengan kesiapan stok dan pengawasan harga tersebut, pemerintah berharap masyarakat dapat menjalani perayaan Tahun Baru dengan aman, nyaman, dan penuh ketenangan, tanpa dibayangi kekhawatiran akan kelangkaan maupun lonjakan harga pangan.
