Program Sekolah Garuda Mendukung Visi Indonesia Emas 2045

Oleh: Devi Agustina )*

Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan sumber daya manusia unggul melalui peluncuran program Sekolah Garuda, sebuah inisiatif strategis untuk memperkuat fondasi pendidikan berbasis sains dan teknologi. Program ini dirancang tidak hanya untuk melahirkan generasi berprestasi, tetapi juga untuk menjawab tantangan masa depan, sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045.

Sekolah Garuda merupakan gagasan visioner yang dirancang untuk mendeteksi dan mengembangkan potensi siswa sejak dini. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi telah merancang skema seleksi ketat yang memastikan hanya siswa dengan capaian akademik unggul yang dapat diterima. Untuk menjamin pemerataan kesempatan, negara menanggung biaya pendidikan bagi 80 persen peserta didik per angkatan, sementara sisanya diperuntukkan bagi siswa mandiri dengan skema pembiayaan yang telah dipertimbangkan secara adil dan efisien.

Wakil Menteri Diktisaintek, Stella Crishtie, menekankan bahwa desain Sekolah Garuda memperhatikan kesetaraan sosial. Ia menyampaikan bahwa keberadaan siswa dari latar belakang ekonomi berbeda dalam satu lingkungan belajar akan menciptakan dinamika positif yang memperkuat toleransi dan kepekaan sosial di kalangan peserta didik. Dengan demikian, sekolah ini bukan hanya menjadi pusat akademik, tetapi juga wahana pembentukan karakter unggul.

Sekolah Garuda dibangun dalam dua bentuk utama: Sekolah Garuda Transformasi dan Sekolah Garuda Baru. Yang pertama merupakan optimalisasi dari sekolah-sekolah berkualitas yang sudah ada, dengan dukungan penuh dari pemerintah dalam hal kurikulum, infrastruktur, dan manajemen. Model ini mulai berjalan tahun ini sebagai bentuk percepatan implementasi program. Sementara itu, Sekolah Garuda Baru adalah lembaga pendidikan yang dibangun dari nol dan ditargetkan beroperasi mulai tahun ajaran 2026/2027.

Perbedaan utama antara dua model tersebut terletak pada pendekatan kurikulum. Sekolah Transformasi tetap menggunakan sistem pembelajaran yang telah berjalan dan terbukti efektif, sementara Sekolah Garuda Baru mengintegrasikan kurikulum nasional untuk kelas 10 dan kurikulum International Baccalaureate (IB) untuk kelas 11 dan 12. Penerapan kurikulum IB diyakini meningkatkan peluang lulusan untuk diterima di universitas top dunia, sebuah langkah penting dalam mewujudkan sumber daya manusia berdaya saing global.

Lokasi pembangunan sekolah-sekolah baru dipilih secara strategis di wilayah pelosok yang selama ini kekurangan akses pendidikan menengah berkualitas. Langkah ini menegaskan komitmen pemerataan pendidikan dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat di daerah. Salah satu lokasi prioritas adalah Soe, Nusa Tenggara Timur, yang telah mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Daerah ini dinilai sangat membutuhkan fasilitas pendidikan unggulan sebagai sarana pemberdayaan generasi muda.

Upaya pembangunan Sekolah Garuda juga mendapatkan dukungan luas dari berbagai elemen masyarakat, termasuk kalangan politik. Juru Bicara DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Furqan AMC, menyampaikan pandangannya bahwa program ini merupakan affirmative action yang sangat tepat. Menurutnya, Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat merupakan langkah konkret untuk menyediakan pendidikan berkualitas bagi semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.

Furqan menyatakan bahwa program ini memberikan ruang bagi anak-anak berprestasi dari kalangan ekonomi lemah agar tetap memiliki akses terhadap pendidikan terbaik. Ia juga menyoroti bahwa Sekolah Garuda tidak hanya menjawab kebutuhan siswa berbakat, tetapi juga membentuk atmosfer belajar yang kompetitif dan sehat. Baginya, jika Indonesia ingin benar-benar meraih kemajuan menyeluruh pada 2045, maka tidak ada pilihan selain menginvestasikan sumber daya pada pendidikan.

Tidak kalah penting, Sekolah Rakyat yang merupakan pasangan dari Sekolah Garuda, dirancang sebagai lembaga pendidikan gratis untuk masyarakat tidak mampu. Program ini memastikan bahwa anak-anak dari keluarga prasejahtera tetap mendapatkan hak pendidikan yang layak. Dengan keberadaan dua institusi ini, pemerintah menghadirkan sistem pendidikan yang inklusif, menjangkau dari yang tertinggal hingga yang unggul.

Ketua Pewarna Indonesia Provinsi Jawa Barat, Kefas Hervin Devananda, juga menyampaikan dukungannya terhadap program ini. Ia menilai bahwa Sekolah Garuda merupakan investasi jangka panjang terbaik bangsa. Menurutnya, peluncuran program ini tidak hanya memperluas akses, tetapi juga membangun harapan baru bagi masa depan Indonesia, terutama bagi mereka yang sebelumnya kesulitan mendapatkan pendidikan bermutu.

Pemerintah menegaskan bahwa seluruh inisiatif ini berada dalam kerangka konstitusi, tepatnya merujuk pada Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 dan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003. Kedua dasar hukum ini memperkuat posisi pemerintah dalam memastikan setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan. Peluncuran Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat menjadi bukti nyata bahwa negara hadir memenuhi tanggung jawab konstitusionalnya.

Program ini juga membuktikan bahwa pembangunan sumber daya manusia tidak lagi menjadi wacana kosong. Pemerintah tidak hanya merancang kebijakan, tetapi mengeksekusinya melalui proyek konkret yang dapat dinikmati masyarakat luas. Sekolah Garuda menjadi tonggak penting menuju Indonesia Emas 2045, di mana kualitas pendidikan bukan lagi bergantung pada geografi atau ekonomi, tetapi pada merit dan potensi setiap anak bangsa.

Dengan pendekatan terstruktur dan inklusif, Sekolah Garuda bukan sekadar institusi pendidikan baru, melainkan representasi dari transformasi besar dalam sistem pendidikan nasional. Ini adalah langkah berani menuju masa depan yang lebih adil dan cerdas, serta investasi kolektif untuk menjawab tantangan global dengan kepala tegak. Indonesia, melalui program ini, sedang menyiapkan generasi emas yang akan mengantarkan bangsa ini menuju kejayaan di panggung dunia.

)* Pengamat Masalah Pendidikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *